Aku tak tahu, sampai kapan rasa ini melekat di dinding hatiku. Tumbuh berkembang dengan sendirinya, mungkin seperti benalu. Yang hanya mendapat keuntungan dari yang lain. Tanpa berpikir, merasakan, dan memahami maksudnya apa . Membiarkan mengikisnya sedikit demi sedikit hingga perih terasa. Hatiku begitu bodoh, Bodoh karena membiarkan dirinya tersakiti. Walau terkadang pikirku sering meronta-ronta karena ulahnya yang berbanding terbalik dengan akal sehatku. Tapii, hatiku tetap bertahan. Bertahan walau tahu pada akhirnya akan menyusut hingga habis waktu. Seperti lilin yang rela menghabiskan waktunya agar tetap membagi sinarnya kepada insan yang menyalakannya.
Aku ada karena cinta. Aku hidup karena cinta. Suatu hari nanti aku akan berpulang ke cinta. Cinta bukan berarti tertawa, tersenyum, atau bersedih. Tapi cinta berarti selalu menyayangi. Aku, mereka, diciptakan karena cinta. Jati diri kita hanyalah 1 yaitu cinta. Kalau bukan karena cinta, pastilah hidup kita akan kehilangan makna.. *Editing : 17 Maret 2012
Masih ditahun 2011, saat aku melihatmu lagi. Aku sempat berkunjung disuatu tempat, X.6 tepatnya. Sebelumnya aku belum pernah menginjakkan kaki diruangan itu, dan hari itu pertama kalinya aku mengunjungi salah satu teman lamaku di bangku sekolah menengah pertama. Mataku mulai sibuk mengamati disetiap sudut ruangan itu. Pandanganku tiba-tiba tertuju disudut belakang. Ku dapati sosokmu duduk sendiri yang sedang sibuk memainkan benda kecil yang kamu genggam itu. Aku tersentak kaget, mencoba mengingat hari-hari sebelumnya. Kamu yang dulu sempat ku lupakan, kini hadir kembali dipikiranku. Aku senang, Aku bahagia, karena kamu bagian dari tempatku berpijak disetiap harinya, satu gedung sekolah persisnya. Aku suka gaya kamu, aku suka cara kamu memainkan benda itu, aku suka wajah luguh kamu, aku suka semua tentang kamu. Dan sejak saat itu sosokmu kembali menguasai pikiranku. Aku diam-diam Mengagumimu. Maaf !! Aku ingin tahu semua tentang kamu. Tapi aku tak tahu, harus ta...