Postingan

Komitmen is Bullshit

Gambar
  Awalnya, sebenarnya kamu tidak benar-benar suka dan nyaman kan? Kamu hanya terbawa suasana dari beberapa candaan atau cie-cie-an dari mereka yang berpendapat tentang kita. Tiba-tiba kamu menawarkan sebuah komitmen yang menurutku begitu sakral untuk dibahas asal-asalan. Dan bodohnya, aku menerima tawaran itu. Yah, meskipun masih ada ragu yang tercipta dibenakku. Semuanya tuntas kamu bahas dan rencanakan dengan matang. Tapi masih saja aku anggapnya itu asal-asalan. Kalau dibilang Bahagia, iya, aku Bahagia karena kamu orangnya. Tapi ada takutnya juga, takut kalau endingnya cuma prank dan nyakitin juga. Aku tahu, kamu jago dalam hal meyakinkan orang lain dan membuat orang lain percaya dengan semua argument yang kamu ciptakan. Buktinya, aku akhirnya percaya dan yakin sama kamu. Tapi aku bingung, kenapa kamu tiba-tiba ingin menjauh dengan alasan yang menurutku begitu klise dan agak rumit untuk diyakini. Dan akhirnya, saat kita beneran mulai berjarak. Dalam artian

INSOMNIA

Gambar
  Malam selalu menjadi teman bagiku. Suara jangkrik ditengah keheningan memberi kesan yang begitu akrab ditelingaku. Ditemani dengan dinginnya udara yang begitu sejuk memeluk tubuhku. Semuanya memberi kedamaian tersendiri untuk pikiranku yang begitu lusuh.   Seperti biasa, Aku lebih produktif saat malam tiba. Semua terasa nyaman aja saat kerja diwaktu malam. Pandemic telah mengubah semuanya, kegiatan belajar mengajar seluruhnya dipindahkan ke rumah. Work from home, study from home, stay at home, physical distancing, begitulah istilahnya. Learning online pun dilaksanakan menggunakan aplikasi pembelajaran. Oke fine, itu tidak masalah bagiku. Semua terasa begitu menyenangkan untuk dikerjakan bagi seorang pemalas sepertiku. Aku malas bangun pagi, malas mandi pagi, dan malas keluar rumah. And then inilah yang ku suka. Aku tidak perlu lagi berkoar-koar di depan kelas agar mereka paham materi. Aku hanya duduk stay depan monitor kegiatan mengajarpun terlaksana.

Bukan Super Dad

Gambar
Alarm jam Androidku kembali membangunkanku. Kali ini lebih cepat dari biasanya, tapi masih dalam kategori telat. Di pagi buta yang seharusnya adalah waktu tepat dimana seorang Hamba lebih khusyuk lagi dalam menyanjung Tuhan. Tapi tidak untukku, Bahkan pagi sejuk menjadi awal hari untuk mendurhakakan diriku. Aku tidak suka dengan telingaku yang selalu peka mendengar segala hal yang tidak manusiawi. Bahkan di pagi ini. Membuatku harus beristighfar berkali-kali. Kali ini jiwaku meronta dan memaki dia yang sampai detik ini tidak mampu membuatku lebih sayang kepadanya. Maafkan aku Tuhan. Terlalu banyak getir yang membuat jiwaku tidak manusiawi seperti ini. Bahkan di usiaku yang sudah jenjang, Aku belum bisa memberi sabar kepada jiwaku sendiri. Benang-benang dikepalaku begitu kusut. Ditambah lagi karena aku belum bisa menjadi orang yang berguna bagi hidupku sendiri. Saat ini semesta sedang menyudutkanku. Memanah begitu banyak getir, hingga meluluh

Thank's For Always Being There

Gambar
Hai, bagaimana kabarmu hari ini ?? Aku harap kamu baik-baik saja. Sama baiknya saat terakhir kali kita bertemu. Sore ini, aku duduk dibalik jendela sembari menatap langit. Entah kenapa hari ini langit begitu indah. Dihiasi oleh angin kesejukan yang begitu ramah menerpa wajahku. Saat ini aku menunggu kabar darimu, tapi nampaknya yang ku tunggu tak jua hadir. Mungkin kamu sedang disibukkan oleh rutinitas barumu kali ini. Aku ingin bercerita, tentang waktu yang selalu memanjakanku. Tapi waktu itu tak bisa hadir jika tak ada kamu didalamnya. Perhatian kecil yang kamu berikan adalah hal ternyaman yang pernah ku rasakan. Aku tak pernah berpikir untuk memerhatikan diriku sebaik mungkin. Tapi kamu selalu punya cara untuk membuat diriku selalu baik-baik saja. Terimakasih untuk selalu ada untukku. Bahkan disedikit waktu yang kamu punya.

Super Bro

Gambar
Entah sejak kapan kita mulai dekat, aku dan kamu lebih tepatnya. Entah harus kusebut apa setiap perhatian kecil yang kamu berikan kepadaku. Saat itu matahari berada satu garis lurus diatas kepala. Bukan main panasnya, hingga butiran keringat membasahi keningku. Jalan kaki pulang dari kampus dengan jarak kurang lebih 1 km dari kontrakan. Meskipun cuaca hari itu tidak bersahabat, aku tetap menikmatinya. Langkah demi langkah melipat jarak, Aku tersentak saat ku temukan seseorang mengikutiku dari belakang dengan menggandeng motornya . Sesaat setelahnya, Pria itu kemudian melemparkan senyum kecil kepadaku. Sangat lucu rasanya, hingga aku nyaris tertawa. Seorang Pria yang menggandeng motornya mengajak pulang bersama. Aku menolak karena kontrakanku juga sudah dekat (50 meter lagi). Katanya, “Ya udah, aku antar kamu sampai depan kontrakan sambil menggandeng motor seperti ini” “Oke fine, aku ikut sama kamu”, kataku setelah beberapa menit terdiam. Pria unik yang kusebut

Hujan di Penghujung November

Gambar
*November 2014 Disini awal cerita kita. Pertamakalinya dibulan ini, hujan mengguyur kepalaku hingga kaki dan jatuh ke bumi. aku memang suka hujan. waktu itu, aku sengaja membiarkannya menyapu seluruh tubuhku. Sejak daritadi hujan-hujanan akhirnya laju sepeda motormu terhenti di depan kios, menyempatkan untuk berteduh hingga hujannya usai. Aku sangat menikmati dingin yang ditimbulkan oleh tetesan hujan yang jatuh ditubuhku. terlebih lagi saat tetesan itu membasahi mata dan pipiku. mengalir lembut seperti tangisan yang pernah diciptakan oleh mataku. Entah mengapa, hujan selalu menyisakan kenangan masa lalu. Kenangan yang sangat sulit aku lupa. Kenangan yang selalu membuat mataku menciptakan hujan. Tapi hari ini beda, hujan kali ini membawaku pada rasa yang baru. Rasa hangat saat aku bersandar dipundakmu. Rasa nyaman saat aku menutup mata, mendengar rintik hujan yang sempat menyentuh jemari kakiku. Aku tak tahu akan ku sebut apa rasa ini ?? H