Bodoh !
Aku tak tahu,
sampai kapan rasa ini melekat di dinding hatiku.
Tumbuh berkembang
dengan sendirinya, mungkin seperti benalu. Yang hanya mendapat keuntungan dari
yang lain. Tanpa berpikir, merasakan, dan memahami maksudnya apa .
Membiarkan
mengikisnya sedikit demi sedikit hingga perih terasa.
Hatiku begitu
bodoh,
Bodoh karena
membiarkan dirinya tersakiti. Walau terkadang pikirku sering meronta-ronta
karena ulahnya yang berbanding terbalik dengan akal sehatku.
Tapii, hatiku
tetap bertahan.
Bertahan walau
tahu pada akhirnya akan menyusut hingga habis waktu.
Seperti lilin
yang rela menghabiskan waktunya agar tetap membagi sinarnya kepada insan yang
menyalakannya.