Bukan Super Dad

Alarm jam Androidku kembali membangunkanku. Kali ini lebih cepat dari biasanya, tapi masih dalam kategori telat. Di pagi buta yang seharusnya adalah waktu tepat dimana seorang Hamba lebih khusyuk lagi dalam menyanjung Tuhan. Tapi tidak untukku, Bahkan pagi sejuk menjadi awal hari untuk mendurhakakan diriku. Aku tidak suka dengan telingaku yang selalu peka mendengar segala hal yang tidak manusiawi. Bahkan di pagi ini. Membuatku harus beristighfar berkali-kali. Kali ini jiwaku meronta dan memaki dia yang sampai detik ini tidak mampu membuatku lebih sayang kepadanya. Maafkan aku Tuhan. Terlalu banyak getir yang membuat jiwaku tidak manusiawi seperti ini. Bahkan di usiaku yang sudah jenjang, Aku belum bisa memberi sabar kepada jiwaku sendiri. Benang-benang dikepalaku begitu kusut. Ditambah lagi karena aku belum bisa menjadi orang yang berguna bagi hidupku sendiri. Saat ini semesta sedang menyudutkanku. Memanah begitu banyak getir, hingga meluluh ...