Tanpa Kata Pamit

Dua bulan lebih aku mencoba menutup diri dengan hobby baruku “menulis”. Aku bukanlah penulis terhebat yang bisa merangkai kalimat-kalimat menjadi sebuah cerita yang menarik yang dijadikan novel-novel best seller yang berhasil memuat banyak ditoko buku terdekat. Aku juga bukan para filsafat cinta yang mampu memposisikan cinta dimana seharusnya ia tinggal. Aku hanya bibit baru yang mencoba bercerita diatas lembaran kenangan bersamamu. Aku masih terjaga di depan monitorku. Mencari hal baru yang belum aku ketahui tentang kamu-stalking akun facebook mu. Tak ku temukan secarik cerita baru dari postinganmu-nothing change. Aku merindukan suasana kelas yang gaduh, dimana teman-teman asik bercerita dan kamu masih tetap terjaga dibangku depan pojok kanan itu. Mungkin itulah tempat yang paling nyaman menurutmu, dan aku asiik sendiri memerhatikanmu dari kiri belakang punggungmu. Tak ku temukan kamu berbalik arah kepadaku. Yah, I know if you never see me.. Kini aku melewati hari y...