Dengan Jarak 5 Meter Saja



Beberapa hari terakhir aku sering melamun, aku rasa pikiranku mulai bercabang. Aku mulai bingung dengan sosokmu yang teramat aneh. Kamu adalah pangeran didunia khayalku. Kita sering bercanda bersama meskipun itu hanya melalu pesan singkat yang sering kamu kirimkan kepadaku. Dan kamu memang ada didunia nyataku, tapi kamu beda. Kamu seakan orang asing bagiku, bukan lagi seorang pangeran yang selalu membuatku nyaman. Kamu sangat dingin, aku tak bisa menyentuhmu. Kamu terlalu jauh dari pandanganku.

Aku mengagumi semua yang kamu lakukan. Aku mengagumi setiap perkataan manis dalam pesan singkat itu. Seorang pangeran yang telah mengubah duniaku jadi lebih baik.
yah . . pangeran itu adalah kamu !

pagi pagi sekali sebelum kamu datang, aku sudah tiba di sekolah. Aku selalu duduk di kursi panjang depan kelas kita. Aku selalu menanti kedatanganmu berharap aku adalah orang pertama yang kau sapa di pagi yang cerah itu dengan senyum indahmu. Tapi kamu tak pernah menyapaku, kamu hanya berlalu seolah-olah kamu tak mengetahui ada aku disini yang selalu menanti. Kamu selayak angin yang berlalu begitu saja.

Sepulang sekolah, aku selalu menunggumu pulang lebih dahulu dibanding aku. Aku sering mengotak atik laci mejamu, aku juga sering memerhatikanmu mencoret coret kertas disaat pelajaran sedang berlangsung. Kertas kertas itu kamu tumpuk di laci mejamu. Kamu pasti heran kan ? ketika kamu mencari semua kertas itu esok harinya. Kamu tahu tidak, aku lah yang mengambil kertas itu. Aku sengaja mengambilnya, aku mengoleksi semua gambar atau coretanmu. Maaf, aku mengambilnya diam-diam tanpa sepengetahuanmu.Walaupun itu hanya gambar dan coretan biasa, aku sudah sangat senang memilikinya. Dan sampai sekarang kertas itu masih tertata rapi.

Aku selalu memerhatikanmu, dengan jarak lima meter saja aku sudah bisa mendeteksi keberadaanmu.

Aku bisa mendengar tawa renyahmu dengan jarak lima meter saja.

Dan aku juga tahu langkah kakimu seperti apa.

Jika aku adalah wanita buta, aku pasti bisa tahu kehadiranmu dengan mendengar langkah kakimu saja. Semuanya telah terekam rapi dalam ingatanku.

Postingan populer dari blog ini

PHP di PHP-in *part 1

PHP di PHP-in *Part 2

Hanya itu yang ku Bisa