PHP di PHP-in *Part 2
Akhirnya aku mulai suka. Mata sendu ini
mulai menangkap pelangi indah yang diciptakannya. Menyerap hingga ke pupil
mataku. Sesaat mengalir bersama darahku. Hingga detak jantungku mulai
bernyanyi-dagdigdug. Mungkinkah aku benar-benar suka ? logika ku bersih keras
meyakinkan hati ini bahwa semua hanya mainan atau candaan semata, yang sering
dijadikan bahan hiburan dikelasku.
Perhatian kecil yang diberikan seseorang
kepada lawan jenisnya. Apakah itu salah satu tanda-tanda dari sekian alas an
untuk menyayangi atau mencintai mereka ? Sebenarnya aku sendiri belum bisa
membedakan antara rasa sayang dengan rasa cinta.
Seperti embun di pagi hari, menyejukkan.
Begitulah ketika dia sempat mampir dikepalaku. Perasaan aneh itu muncul ketika
seorang teman meyakinkanku bahwa dia benar-benar suka kepadaku. Dulu, saya
sering menjauhi orang-orang yang menyimpan rasa terhadapku. Aku sendir tak tahu
kenapa ? tapi sekarang beda, dia yang menyimpan rasa lebih sering mengajakku
bermain, aku pun semakin senang.
Aku senang ketika dia bernyanyi untukku.
Dia juga sering menceritakan dongeng yang sesekali membuatku terbahak-bahak.
Selalu saja ada ide gila yang dia ciptakan agar aku tersenyum.
Aku juga kagum. Dia sangat cerdas, jenius.
Setiap kata yang dilontarkan sangat berkesan bagiku. Dan lagi-lagi membuatku
terbahak. Seharusnya cinta seperti itu. Tetap mempertahankan kebahagiaan,
mengibarkan senyum tipis penuh makna, senantiasa menciptakan pelangi dimata.
Cinta yang ku kenal tidak seperti itu.
Tapi, ada yang beda dari dirinya. Sekarang
dia menjauh. Menatap mataku saja dia tidak mampu dan tidak lagi mengajakku
bergurau.