Tiga Huruf

Pada zaman Romawi Kuno, ada legenda yg mengatakan : petiklah sekuntum bunga DANDELION yg tengah mengembang. Tiuplah putik2 pada bunga tersebut, lalu hitunglah putik yg tersisa. Itu adalah jumlah anak yg akan kita miliki setelah menikah. Butirnya mirip salju yang menyejukkan, Dia tak pernah marah ketika butirnya jatuh dan menghilangkan keindahannya, Banyak yang menyayangi bunga itu, termasuk saya sendiri, sahabatku juga. Banyak orang bilang, ketika kita meniup bunga DANDELION sambil make a wish, permohonan kita bakalan terwujud..  percaya tidak percaya,, coba ajaa.. :')  

Tak adakah secuil peduli untukku ? Kesempatan kedua memang tak selamanya indah, tidak sejernih kenyataan masa lalu. Setiap manusia berhak mendaur ulang cerita yang rancuh. Dan sekarang aku ingin mengulangnya. Ibarat Jaringan Parenkim yang mampu memperbaiki dan menyembuhkan luka. Ia, Semuanya butuh proses. Begitupun ketika Xilem dan Floem mengangkut mineral dari dalam tanah menuju ke bagian tubuh tumbuhan. Hingga daun dapat berfotosintesis dan menghasilkan buah yang segar. Serupa itulah perjuanganku untuk memperbaikinya. Kita, sama menatap arloji, Kamu berharap jarum detiknya berputar ke kanan, sementara aku mendambakan ia bergerak ke kiri, Mengulang waktu kembali saat kita jatuh hati. Sekarang, hanya waktu yang mampu mengerti, Hanya waktu yang tahu akhirnya, Hanya waktu yang paham segalanya, temu kita benar benar sejenak ya, serupa embun yang menetas tadi subuh, dan tak lama menghilang disapu matahari..